Salah satu kebahagiaan kita adalah ketika sifat-sifat baik yang ada dalam diri kita bisa mengalahkan dan lebih menonjol daripada sifat-sifat buruk kita. Dengan kondisi seperti itu biasanya kita akan mendapatkan stempel sebagai orang baik dan bahkan sift-sifat yang baik yang tidak ada dalam diri kita pun akan dipujikan kepada kita. Ketika masyarakat sekitar mendengar dari orang lain tentang sifat-sifat buruk kita mereka akan sulit untuk percaya. Hal ini bisa diibaratkan seperti "air apabila sudah mencapai dua kulah maka disebut suci", begitu pula manusia yang kebaikannya lebih menonjol maka dia dianggap sebagai orang baik, meskipun ada juga keburukannya.
Kita mungkin sering mendengar hinaan-hinaan orang kafir terhadap pribadi Rasulullah SAW. Bentukya juga bermacam-macam, mulai dari hinaan secara lisan, tulisan, kartun, film dan sebagainya. Namun itu semua sama sekali tidak mengurangi kemuliaan Beliau di hati orang-orang beriman. Karena kita lebih tahu bagaimana Rasulullah SAW itu sebenarnya dibandingkan para pencela itu. Celaan-celaan dan hinaan itu tidak lain hanya akan kembali kepada mereka sendiri.
Sebagai seorang mukmin selayaknya setiap bertemu dengan orang lain, usahakan hanya mengeluarkan akhlaq-akhlaq terbaik kita. Kita tidak tahu kapan kita akan menghadap kepadaNya. Tentu, selain kita hanya mengharapkan balasan kebaikan dari Allah, kita juga akan dikenang sebagai orang yang baik, orang yang selalu memberikan manfaat dimanapun kita berada.
Betul...betul..betul
BalasHapusUpdate terus postingannya, pokoke mantab, Gan !
Mantap kang..
BalasHapusSangat Bermanfaat..
Sangat membantu kami..
BalasHapusTerus memperbaiki diri dan memantaskan diri
BalasHapusSalam untuk Nabi Shallallahu 'alayhi wa sallam hendaknya tidak disingkat ya.
BalasHapus