Home » , » Mengapa Waktu Semakin Cepat Berlalu

Mengapa Waktu Semakin Cepat Berlalu

http://jendelamalika.blogspot.com/2014/02/menata-hidup-dengan-manajemen-waktu.html
"Tak terasa ya Bu, sudah awal bulan lagi" atau  "tak terasa ya Pa, anak-anak kita sudah besar" Mungkin Kita pernah berkomentar seperti itu atau mendengar orang lain mengatakan seperti itu?  Mungkinkah itu hanya perasaan kita saja?

Ternyata tidak!  Setiap orang memang benar-benar merasakan bahwa waktu semakin cepat berlalu.  Penelitian tentang ini memang belum banyak diungkap.  Tetapi seorang cendikiawan muslim asal Turki Harun Yahya menemukan bukti ilmiah bahwa telah terjadi peningkatan Resonansi Schumann.  Pada tahu 1950 diukur pada skala 7,8 hertz dan pada tahun 1980 telah berada diatas 11 hertz.

Resonansi yang terletak diantara permukaan bumi dan lapisan ionosfer konduktif ini sangat berperan penting terutama dalam menjaga bumi dan semua kehidupan di bawahnya.  Juga sangat berpebgaruh pada percepatan waktu di bumi.

Belum ada penelitian ilmiah yang bisa menjelaskan kenapa terjadi kenaikan resonansi schumann ini.  Tetapi, sejak 14 abad yang lalu Rasulullah SAW telah mengingatkan kita akan adanya percepatan waktu sebagai salah satu tanda semakin dekatnya hari kiamat.

"Tidak akan terjadi hari kiamat hingga waktu saling mendekat, maka jadilah setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan  sepekan, sepekan bagaikan hari Jum'at, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma (sangat cepat)"  (HR ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani).

Maka tidak heran jika rasanya baru saja tahun 2013, tahu-tahu kita sudah berada di 2014.  Rasanya baru saja shalat maghrib, eh tahu-tahu sudah adzan 'isya, dan sebagainya.  Bahkan tahun-tahun mendatang akan lebih cepat lagi berlalu.

Jadi Pantaskah apabila momen pergantian tahun atau momen bertambahnya umur (ulang tahun) dirayakan dengan hura-hura, pesta-pesta, membeli mobil baru atau yang sejenis dengan hal itu?  Padahal kita belum tentu meningkatkan kualitas kita menghadapi hari-hari ke depan, apatah lagi mempersiapkan diri untuk hari kiamat yang pasti datangnya.  Alangkah percaya dirinya kita.

Mungkin Anda pernah membaca kisah tukang kayu yang mengeluh kepada majikannya karena dari hari ke hari semakin sedikit pohon yang bisa dia tebang.  Majikannya hanya bertanya: "Memangnya kapan terakhir kali kamu mengasah kapakmu?"  Penebang kayu bingung sambil menjawab: "Saya tak punya cukup waktu untuk mengasah kapak, Pak, saya sangat sibuk menebang pohon."

Kita mengakui waktu begitu cepat berlalu.  Rasanya 24 jam tidak cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan kita.  Akibatnya kita lupa untuk meng-upgrade diri kita, karena sibuk, sibuk dan sibuk.  Akhirnya kita menemukan diri kita tahu-tahu sudah tua, kesehatan menurun, ibadah sudah tidak sekuat dulu lagi, otak sudah mulai pikun, otot sudah melemah.
http://jendelamalika.blogspot.com/2014/02/rehat-sejenak.html

Cepatnya pergantian waktu adalah peringatan makin dekatnya huru-hara kiamat.  Oleh karena itu kita harus mengasah "senjata" kita untuk menghadapinya.  Sediakan waktu untuk "mengasahnya" dan jangan habiskan waktu hanya untuk kesibukan-kesibukan dunia kita.



0 komentar:

Posting Komentar

Flag Counter

Daftar Isi